watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

IBUKU MENGGAIRAHKAN
<

Namaku Ikin. Umurku sekarang 18 tahun dan
Ibuku berumur 38 tahun.
Ibuku Sangat cantik dan seksi layaknya gadis
umur 25 tahunan. Dia
pandai merawat tubuhnya. Kulitnya yang putih
mulus, buah dada yang
besar dengan putingnya yang kecoklatan, dan
juga kakinya yang jenjang
dan seksi. Aku tak mengerti mengapa
memandang ibuku seperti itu, tapi
aku dapat memastikan setiap laki-laki yang
melihat ibuku pasti ingin
memilikinya.
Ayahku pengusaha sukses yang sangat sibuk, Ia
biasa bepergian ke luar
kota bahkan ke berbagai negara untuk mengurus
bisnisnya. Dia
memberikan semua kebutuhan kami seperti
rumah yang sangat besar
dengan taman yang luas, juga sarana olah raga
di rumah.
Ceritanya bermula ketika usiaku 15 tahun dan
ibuku 35 tahun. Suatu
hari kulihat ayahku sedang bersiap-siap untuk
perjalanan bisnisnya
selama kurang lebih dua minggu. Ketika akan
berangkat, dia berpesan
agar menjaga rumah dan ibuku, dan agar
jangan macam-macam sehingga
menyusahkan ibuku, selama ayah keluar kota.
Hari itu berlalu seperti biasanya tanpa sesuatu hal
luar biasa yang
terjadi. Kesokan harinya cuaca sangat panas dan
kering, lebih panas
dan kering dari biasanya karena saat itu lagi
puncaknya musim
kemarau. Kebetulan waktu itu lagi libur
semesteran jadi aku tidak ke
sekolah. Ketika keluar dari kamarku, kucari ibuku
ke tempat biasanya.
Kulihat ibuku di kolam renang mengenakan bikini
yang belum pernah
kulihat sebelumnya. Ketika kulihat dadanya yang
seperti mengambang di
air, kurasakan burungku mulai mengeras. Begitu
melihatku, dia
menyuruhku mengambil sarapan yang telah
disiapkan di dapur.
Ketika aku didapur, ibuku selesai dari kolam
renang kemudian
membersihkan badannya di kamar mandi.
Kucoba untuk mengintipnya, tapi
pintu kamar mandi terkunci rapat. Aku pergi ke
ruang tengah sambil
tetap membayangkan goyangan dadanya
dengan air bercucuran sampai ke
kaki jenjangnya yang seksi.
Setelah selesai mandi dan berganti pakaian dia
menghampiriku ke ruang
tengah dan aku tak dapat membuang bayangan
tubuh ibuku yang sangat
menggairahkan.
Jam 11 siang ketika sedang nonton tv, ibuku
bilang akan tidur siang.
Aku berharap dia akan mengajaku tidur bersama
di sampingnya. Ketika
berjalan menaiki tangga, kulihat goyangan
pinggulnya yang membuat
burungku mengeras lagi.
Jam 12 siang aku bermaksud tidur siang. di
kamarku aku tidak bisa
tidur karena cuaca yang tidak enak, dan aku tak
bisa membuang
lamunanku tentang tubuh indah ibuku. Aku
pegang burungku yang sudah
sangat keras dan kukocok-kocok sambil
membayangkan goyangan dada
ibuku waktu di kolam renang.
Setelah selesai, kucoba untuk tidur kembali, tetapi
meskipun mata
terpejam tetap tidak bisa tidur. Burungku masih
sangat keras. Aku
tidak tahu harus berbuat apa. Aku sangat
menginginkan ibuku.
Aku keluar kamarku memakai celana pendek,
kemudian ke kamar ibuku.
Pintunya terbuka. Dia tidur tengkurap dengan
kedua kakinya agak
terbuka. dia memamakai celana kolor tapi masih
menutupi pantatnya.
Ibuku kalau tidur seperti orang mati, susah
bangunya, tapi aku takut
sekali.
Aku mulai mengelus-ngelus burungku yang
masih dalam celana pendekku.
Aku merasakan sesuatu yang nikmat sekali,
sampai aku tak tahan lagi.
Aku berdiri di samping ranjangnya dan
kusemprotkan seluruh maniku
disekujur kaki jenjangnya. Aku melenguh dan
mendesah perlahan sekali,
Aku merasa takut sekali kalau dia terbangun
karena cucuran maniku
yang panas di sekujur kakinya. Aku kembali ke
kamarku, tak dapat
kupercaya kusemprotkan maniku ke tubuh
ibuku. Aku merasa berdosa
sekali, kemudian aku tertidur lelap.
Paginya deg-degan aku sudah siap-siap akan
kemarahan ibuku, tapi kok
ya.., tidak apa-apa, sepertinya dia tidak
menemukan bekas maniku pada
saat dia bangun. Aku berjanji pada diriku sendiri
tidak akan
melakukan itu lagi, karena dia adalah ibuku.
Sepanjang siang itu
sikap ibuku biasa-bisa saja seperti tidak ada apa-
apa. Kupikir dia
tahu tapi dia menyukainya, entahlah…, Atau
maniku telah mengering
waktu dia bangun.
Dua malam kemudian burungku tegang lagi.
Malam itu adalah malam
terpanas pada musim kemarau tsb. Aku tak bisa
tidur lagi, kulihat
pintu kamar ibuku tertutup. Kupikir dia tahu apa
yang telah kulakukan
dan dia menginginkanya lagi.
Kubuka perlahan-lahan tanpa menimbulkan
suara dan kemudian masuk ke
kamar ibuku. Kulihat ibuku tertidur hanya
memakai celana dalam dan
BH. Tak dapat kupercaya mataku melihatnya
setengah telanjang.
Kupegang burungku dan kukocok dengan keras,
ketika maniku akan
keluar, kusemprotkan di selangkanganya dan di
atas celana dalamnya.
cepat-cepat aku kembali ke kamarku. Kupikirkan
apa yang telah terjadi
sampai aku terdidur.
Paginya masih seperti biasa ibuku tidak apa-apa.
Aku masih penasaran,
tahu nggak sih kelakuanku, gimana caranya
untuk meyakinkan hal itu?
Malam berikutnya aku ke kamar ibuku lagi, dia
memakai celana dalam
dan BH saja, tapi kali ini tidurnya miring. Wah…,
gimana caranya
ngocok nih. Aku mau kemut teteknya, mungkin
dia akan membunuhku kalau
sampai terbangun. Kucoba untuk merabanya,
waduh gimana caranya ya…,
aku gemetaran.., Kulihat ada vaseline di meja
rias. Lalu kuambil dan
kuoleskan pada burungku. Lalu aku nekad akan
kucoba gesek-gesekan
burungku ke ibuku.
Aku naik ke ranjang dan berbaring di
belakangnya dan mulai mengesek-
gesekan burungku ke pantatnya. Dia masih
tertidur, tidak bergerak.
Kuselipkan burungku lebih bawah lagi diantara
kakinya dan mulai
kutekan-tekan. Sebenarnya aku takut dia bangun
kalau aka kebanyakan
bergerak, tapi aku nggak tahan. Aku pompa
burungku keluar masuk di
antara kakinya. Tak berapa lama maniku
muncrat di antara kedua
kakinya dan sebagian meleleh kena vaginanya.
Aku kembali ke kamarku
dengan pikiran dipenuhi bayangan vaginanya.
Paginya masih seperti biasa, ibuku tidak
ngomong apa-apa, sehingga
menambah rasa penasaranku, masak sih dia
tidak merasakan ada bekas
vaseline dan maniku di kakinya.
Kucoba untuk mengetesnya. Kutunggu di
kamarku sampai jam 6 pagi. Aku
tahu persis ibuku selalu bangun jam 7 pagi
setiap hari, aku ke
kamarnya dan menggesek-gesekan burungku di
antara kakinya, butuh
waktu 30 menit untuk muncrat di kakinya,
kemudian akau keluar tiduran
sambil menunggu apa yang akan terjadi.
Jam 7 pagi ibuku bangun terus mandi. Aku
keluar kamar terus ke dapur.
Dia sedang sarapan dan bicaranya wajar seperti
tidak ada apa-apa
sambil mencuci piring. Aku ke kamar mandinya,
kulihat celana dalamnya
basah kuyup oleh maniku. Sekarang akau yakin
sekali, ibuku tahu
kelakuanku. Malah aku jadi bingung sendiri,
soalnya ibuku tidak
memperlihatkan perubahan apapun. Dia pergi ke
supermarket dan kembali
tiga jam kemudian. Aku masih memikirkan apa
yang akan kulakun dengan
ibuku malam ini.
Kita nonton TV, kemudian ibuku bilang akan
pergi tidur. Kutunggu
hampir 2 jam, biar dia tidur nyenyak dulu.
Kemudian masuk kamarnya
dan kulihat dia tidur berselimut. sialan.., rupanya
dia tidak suka
aku kerjain. Aku sudah tegang banget, kuambil
vaseline kuoleskan ke
burungku kemudian akau naik keranjang. Dia
tidur tengkurap dengan
kakinya terbuka sangat lebar. Kucoba singkap
selimutnya agar bisa
mengocok di antara kakinya.
Ketika kusingkap selimutnya, jantungku hampir
berhenti berdenyut, dia
telanjang bulat! Aku lihat vaginanya dengan jelas
dan bibir vaginanya
kelihatannya begitu hangat. Dengan tangan
gemetaran kusentuh
vaginanya perlahan kemudian kuusap-usap
dengan lembut.
Lama-lama vaginanya semakin basah, kemudian
kutarik kedua kakinya
berlawanan sehingga kakinya semakin
membentang lebar.
Tiba-tiba dia bergerak, posisinya menjadi miring
membelakangiku. Tapi
kedua kakinya masih terbuka lebar. Aku
berbaring di belakangnya dan
mulai mengocokkan burungku di antara kakinya
dan kucoba menyentuh
vaginanya. Dia tidak bergerak ketika perlahan-
lahan burungku masuk
makin dalam ke vaginanya. Aku mulai
memompanya keluar masuk perlahan-
lahan, kudengar dia mendesah kayaknya sedang
mimpi.
Aku nggak tahan lagi, sehingga kocokanku
semakin keras dan cepat.
Kurasakan cairan di vaginanya semakin deras.
Aku juga merasakan sudah
waktunya akan orgasme, tiba-tiba dia
melepaskan burungku dari
vaginanya sehingga maniku berhamburan di
bibir vaginanya. Kemudian
dia tidur lagi telentang dengan kedua kakinya
dirapatkan.
Kulihat kedua teteknya yang besar. Kemudian
kujilat dan kuhisap-
hisap. Ibuku mendesah-desah ketika kuhisap
putingnya. Aku mulai
menggesek-gesekan burungku lagi dan air
maniku berceceran di antara
teteknya. Aku kembali kekamarku dan sulit
kupercaya apa yang telah
terjadi aku telah ngentotin ibuku. Kemudian aku
tertidur dengan
nyenyak sekali.
Pagi harinya kulihat ibuku memakai daster.
Kulihat juga puting
susunya di balik dasternya yang tipis. Dia tidak
ngomong apapun
tentang semalam. Heran.., kenapa dia
melepaskan vaginanya sebelum aku
orgasme. Aku masih takut-takut untuk mulai
ngomong denganya.
Siangnya ibuku pergi dengan temannya untuk
menghadiri pesta
perkawinan. Jam 11 malam baru pulang,
mungkin jalan-jalan dulu. Dia
bilang sangat lelah sekali dan ingin tidur dengan
nyenyak. Ketika
ngomong begitu dia tersenyum manis sekali
kemudian menciumku dan
bilang selamat malam. Kutunggu hampir 1 jam,
kemudian kulepas semua
pakaianku kemudian kekamar ibuku, pintunya
terbuka.
“Wwaaw..!, Dia tidur telanjang tanpa sehelai
benangpun menutupi
tubuhnya. Tidurnya telentang dengan kedua
kakinya terbuka sangat
lebar. Aku berlutut di antara kedua kakinya dan
mulai mengelus-elus
vaginanya dengan tangan sebelahnya kuusap-
usap putingnya. Vaginanya
semakin basah saja dan burungku semakin
keras. Kuarahkan burungku ke
vaginanya, “Hmm…, nikmatnya”, dan dia
kudengar mendesah juga.
Kurasakan otot vaginanya meremas-remas
burungku sehingga aku mulai
memompa lebih cepat dan keras. Aku hisap
putingnya juga. Ibuku
terbangun!, dengan suaranya yang perlahan
nyaris tak terdengar dia
bilang, “Oh.., Ikin apa yang kamu lakukan?, aku
ibumu”.
“Aku sangat mencintaimu Mam dan aku akan
ngentotin Mami jika Mami
menginginkanya juga”
Kemudian dia bilang sambil mendesah, “Ok, tapi
jangan semprotkan di
dalam, Aku tak mau dihamili anaku sendiri”.
Ketika kudengar itu, kugenjot semakin keras dan
keras.
Dia bilang, “Oh Kin, Yang keras lagi dong. Mami
suka burung besarmu.
Oooh.., Mami mau sampai, Kin, Mami…,
ssaammpppaaii…”
Kugenjot tambah keras lagi. Kurasakan aku mau
sampai juga.
“Aku ingin semprotkan di dalam Mam, Akan
kusemprotkan semuanya di
dalam.”
“Jangan kin…, tolong jangan…, Mami tidak pakai
kontrasepsi…,
ntar Mami hamil anakmu”
“Nggak bisa Mam, aku sangat menginginkanya.
Sekaranghh Mam…, Mam
aku sampai”
“Kin manimu panas sekali, Mami suka sekali
sayang.”
“Tapi.., iyer.., terus sayang.., teruskan..,a..aahh”
Ternyata dia sangat menyukainya, so kita
ngentot tiap hari sampai
ayahku pulang.
Setelah itu, kita selalu tidur sekamar kalau ayah
keluar kota lagi.
Sekarang umurku 18. Ibuku 38 dan kita masih
ngentot terus. Ibuku
hamil, tapi dia putuskan untuk mengugurkannya
karena dia tidak ingin
punya bayi dariku. Tapi dia bilang, boleh
ngentotin dia terus kalau
ayah bepergian.


Adult | GO HOME | Exit
1/2002
U-ON

inc Powered by Xtgem.com